Bertempat di Balai Kalurahan Sumbersari, Forum Komunikasi Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sumbersari menggelar pengajian Rutin Ahad Pahing. Acara yang diselenggarakan pada Ahad Pahing, 22 September 2024 yang dimulai pukul 07.30 ini mengambil tema tentang meneladani Nabi Muhammad SAW seiring dengan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah.
Pengajian Rutin Ahad Pahing yang menghadirkan pembicara Bapak Ustadz Drs. H. Sigit Warsito, M.A., ini diikuti juga oleh anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Moyudan. Tampak hadir juga penasehat PCM Moyudan Bapak Dr. H. Zainuddin Akhid, Bp H. Muhammad Wazid, Ibu Murwani Yekti Prihati, Lurah dan para pamong Kalurahan Sumbersari, serta para Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah se-Sumbersari. Hadir juga para pegurus Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sumbersari Utara dan Sumbersari Selatan, para guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah, para tokoh masyarakat dan warga Muhammadiyah se-Sumberrsari.
Di hadapan lebih dari 150 peserta yang hadir pada kesempatan ini, Ustad Sigit Warsito mengingatkan Ummat Islam akan firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 24 di mana Allah memperingatkan manusia akan pentingnya mencintai Allah, Nabi Muhammad dan Jihad di Jalan Allah yang harus ditempatkan melebihi kecintaan akan apapun termasuk keluarga, bisnis, harta benda dan segala kecintaan apapun lainnya. Allah akan murka jika manusia menempatkan Allah, Nabi Muhammad dan Jihad di Jalan Allah pada posisi di bawah kecintaan pada segala kesenangan hidup manusia itu.
Ustad Sigit Warsito yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tunas Melati, Pakem, Sleman ini mengajak para jamaah untuk menjadi Muslim yang Efektif. Muslim yang efektif dicapai dengan resep sekurang-kurangnya 4 hal, yakni:
- Selalu berbicara yang baik atau diam. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim “Barang siapa yang percaya kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya dia berkata benar atau diam” Dari Hadits ini Ustadz Sigit Warsito menyampaikan bahwa manusia didorong untuk selalu berkata yang benar. Hadits ini bukan mendorong manusia untuk banyak diam, tapi mendorong manusia untuk selalu berkata yang benar. “Jika manusia tidak bisa berkata yang benar sebaiknya diam saja. Inilah diam yang efektif”, kata beliau.
- Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang tidak memiliki hubungan dengan nasib manusia di akhirat. Rasulullah bersabda, “sebagian dari kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan hal-hal yang tidak berguna”. Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Menurut Al Ustadz, ukuran kemanfaatan tersebut adalah seberapa besar kegiatan itu akan berdampak pada kebahagiaan hidup manusia di akhirat. “Banyak orang menghabiskan waktu, biaya, tenaga dan segala sumberdaya manusia hanya untuk kesenangan hidup di dunia dan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat”, demikian Ustad Sigit Warsito.
- Fokus pada hal-hak yang akan diaudit di akhirat. Rasulullah bersabda “Allah tidak akan melihat rupa dan hartamu tetapi Allah akan melihat hati dan perbuatanmu”. H.R. Bukhari. Ustad Sigit Warsito menyampaikan, “Janganlah bersedih jika manusia tidak gagah dan tidak cantik karena semua itu pemberian Allah yang tidak dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Tapi lihatlah bagaimana hati dan perbautan kita karena itu akan di-audit oleh Allah kelak di Hari Akhir”.
- Sebaik-baik amal perbuatan manusia adalah yang dikerjakan dengan Ikhlas dan sesuai tuntannan Nabi Muhammad SAW. “Iklas saja tapi tidak sesuai dengtan tuntunan Nabi kita akan rugi, apalagi jika sesuai tuntunan Nabi tapi tidak Ikhlas”, demikian pesan Al Ustadz mengakhiri ceramahnya yang banyak mendapat applaus dari hadirin.
Sementara itu pada bagian awal dari pengajian ini dalam sambutannya, Ketua Forum Komunikasi Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sumbersari, Bapak Anton Rahmat Widodo, atas nama seluruh pimpinan ranting dan warga Muhammadiyah mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Moyudan dan segenap warga Muhammadiyah se-Sumbersari, Lurah dan para pamong Kalurahan Sumbersari, para donatur dan para peserta pengajian. Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Kalurahan Sumbersari melalui Bapak Junaidi, Carik Sumbersari, juga menyampaikan dukungan dan penghargaan atas terselenggaranya kegitan di Kalurahan Sumbersari ini.
Pada pukul 8.30 Bapak M. Zamroni selaku pembawa acara mengakhiri pengajian ini dengan harapan semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung secara rutin dan berkesinambungan.
Ditulis oleh: Anton Rahmat Widodo (Sekretaris Majelis Litbang & TI PCM Moyudan)