Sejarah Muhammadiyah Moyudan
Kiai Amir adalah salah seorang ulama Muhammadiyah yang berasal dari Karangkajen, Kota Yogyakarta. Selain sebagai ulama, ia juga seorang pedagang kain di Pasar Ngijon. Sembari berdagang, ia juga menyampaikan gagasan-gagasan tentang Muhammadiyah di Dusun Karangkemasan (sekarang masuk wilayah Desa Sumberrahayu).
Di tahun 1927, Kiai Amir juga menyampaikan ide-ide Muhammadiyah kepada masyarakat Kedungbanteng (wilayah Desa Sumberagung), namun mendapat penolakan. Baru kemudian setelah tokoh masyarakat dan ulama setempat, Abdurrahman menerima, Muhammadiyah masuk ke Kedungbanteng sekaligus berdiri Muhammadiyah Ranting Kedungbanteng.
Tidak hanya Moyudan saja, beberapa orang dari Godean dan Minggir juga menjadi pengurus. Sebab, kepengurusan Muhammadiyah cabang Moyudan masih menjadi satu dengan dua wilayah tersebut, termasuk kegiatan dakwah maupun pendidikan melalui sekolah-sekolah yang sudah didirikan juga menjadi satu. Ketiganya masih menjadi satu kepengurusan hingga pasca kemerdekaan Republik Indonesia.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Ngijon I.
Sebagai sekolah yang berdiri sebelum tahun 1961, SD Muhammadiyah Ngijon I belum memiliki gedung sendiri dan menumpang di rumah warga.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Gamplong.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Kedungbanteng I.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Semingin.
Karangkemasan dan Kedungbanteng merupakan tempat Kiai Amir paling intensif menyampaikan ide-ide Muhammadiyah di Moyudan. Kedungbanteng menjadi markas Askar Perang Sabil (APS) wilayah Sleman Barat, yang membawahi Tempel, Mlati, Seyegan, Minggir, Godean, Moyudan, dan Gamping, dengan Kiai Abdurahman sebagai imam pasukan.
Misi pertempuran APS di wilayah Sleman adalah melakukan serangan gerilya pada pasukan Belanda dan pos-pos mereka di malam hari. Satu diantaranya melakukan bumi hangus terhadap pos Belanda di Jembatan Bantar, sebuah obyek vital yang menjadi penghubung antara wilayah Kulon Progo dengan Bantul dan Sleman. Namun sayang, oleh karena ada mata-mata di pihak Belanda, markas APS di Kedungbanteng bisa ditemukan.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SMP Muhammadiyah 1 Gedongan.
Sebagai sekolah yang berdiri sebelum tahun 1961, SMP Muhammadiyah 1 Gedongan belum memiliki gedung sendiri dan menumpang di rumah Prawirosuwarno dan Hisyam, warga Gedongan. Saat ini SMP Muhammadiyah I Gedongan berganti menjadi SMP Muhammadiyah 1 Minggir.
Hingga di tahun 1948, melalui Surat Ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. PP. 959 tanggal 12 Juni 1948 wilayah Godean resmi melepaskan diri dan membentuk kepengurusan Muhammadiyah cabang Godean.
Sementara itu karena urusan administrasi belum tertib, Muhammadiyah cabang Moyudan baru diakui pada tanggal 16 Oktober 1961 atau 6 Jumadilawal 1381 Hijriah, melalui Surat Ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 1517/A.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Kedungbanteng II. SD Muhammadiyah Kedungbanteng II saat ini berlokasi di Bendosari, Sumbersari
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SMP Muhammadiyah II Gedongan. Pada tanggal ini didirikan juga SMP Muhammadiyah III Gedongan dan SMP Muhammadiyah IV Gedongan.
Pada tanggal ini juga didirikan STM Muhammadiyah I Gedongan. Pada saat itu STM Muhammadiyah I Gedongan hanya memiliki satu bidang konsentrasi, yaitu Jurusan Pertanian. Seiring berjalannya waktu STM Muhammadiyah I Gedongan menambah jurusan Mekanika Umum.
Saat ini beberapa sekolah tersebut sudah berganti nama dan lokasi. SMP Muhammadiyah II Gedongan menjadi SMP Muhammadiyah I Moyudan yang beralamat di Barepan Sumberrahayu. Sedangkan STM Muhammadiyah I Gedongan menjadi SMK Muhammadiyah 1 Moyudan dan jurusan pertanian sudah ditutup digantikan beberapa jurusan yang baru seperti Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Jaringan Komputer (TKJ).
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SMEA Muhammadiyah I Moyudan.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Karanganjir.
Pada tanggal ini didirikan juga SD Muhammadiyah Semingin II.
Gambar di atas hanya merupakan ilustrasi dan merupakan gambar saat ini dari SD Muhammadiyah Saren.
SMA Muhammadiyah Moyudan waktu itu beralamat di dusun Moyudan, Sumberrahayu.