Pengajian Ahad Wage Edisi September 2023


10 September 2023, pengajian Ahad Wage telah dilaksanakan di masjid At-Taqwa Sangubanyu, Sumberrahayu, Moyudan. Atas kerja keras panitia yang terdiri dari Muhammadiyah Moyudan serta warga jama’ah sekitar, pengajian berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar. Pada hari tersebut, alhamdulillah peserta yang datang juga memenuhi tempat yang disediakan panitia. Pengajian Ahad Wage kali ini mengusung tema “Implementasi Risalah Islam Berkemajuan” dan juga diadakan bazaar setelah pengajian selesai.



Pengajian dimulai pukul 07.15 WIB, kemudian disusul dengan membaca surah Al-Baqarah ayat 187 bersama-sama. Kemudian setelah itu disusul dengan pentasyarufan zakat, infaq, & sodaqoh oleh LazisMu Moyudan ke anak-anak di daerah sekitar. Barulah setelahnya inti pengajian dimulai.


LazisMu Moyudan

Pada pengajian Ahad Wage kali ini, yang menjadi pengisi yaitu bapak Arif Jamali Muis, M.Pd. Sebagai intermezo, beliau melempar sebuah guyonan mengenai asal-usul beliau yang bukan dari Jawa sehingga terkadang salah kata dalam mengisi pengajian yang mengundak gelak tawa dari audience. Setelah atensi para jama’ah sudah terbentuk, baru kemudian beliau menuju ke materi yang akan disampaikan. Dalam menyampaikan materi, bisa dibilang beliau membagi materi yang disampaikan menjadi 2 bagian namun saling berkaitan, yang pertama mengingatkan kembali tentang rasa syukur, yang kedua yaitu sesuai dengan tema yaitu “Implementasi Risalah Islam Berkemajuan”.


Arif Jamali Muis, M.Pd

Pertama, bapak Arif memuji warga Muhammadiyah yang memiliki kecenderungan “nyah-nyoh”, yang artinya senang memberi dan tidak pamrih dalam memberi. Selanjutnya beliau memberikan beberapa contoh kasus yang menjadi pengalaman beliau. Dari cerita-cerita tersebut beliau memberikan kesimpulan bahwa nikmat tidak bergantung pada barang (materi), namun pada hati yang mampu bersyukur. Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut juga divalidasi oleh ilmu psikologi.


Pada bagian kedua, bapak Arif me-review kembali perjuangan Muhammadiyah yang selalu selaras dengan prinsip “Islam Berkemajuan” sejak awal didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan hingga sampai saat ini. Beliau mengajak audience untuk napak tilas sejarah “risalah islam berkemajuan” yang dicetuskan oleh kyai Ahmad Dahlan yang merujuk pada surah Al-Ashr sebagai salah satu pedoman dalam berdakwah. Inti dari surah Al-ashr yaitu waktu, iman, & sabar diajarkan selama 8 bulan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Al-Ma’un selama 3 bulan. Pengaplikasian 2 surah tersebut secara riil menuntun Muhammadiyah menjadi gerakan yang progresif dalam menghadapi persoalan sosial hingga sampai saat ini.


Pada penghujung isi pengajian, bapak Arif menegaskan bahwa dalam ber-Muhammadiyah selain harus berkemajuan juga harus menggembirakan. Hal tersebut penting agar perjuangan tidak terasa melelahkan.


H. Fahrudin

Sudiyana Irsyad

Seusai isi pengajian yang disampaikan oleh bapak Arif, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pimpinan ranting Sangubanyu yaitu bapak Fahrudin, serta disusul oleh bapak Sudiyana Irsyad yang memberikan salam perpisahan atas purnanya beliau dalam menjabat sebagai pimpinan cabang.



Pengajian selesai pada pukul 09.00, namun setelah pengajian usai para peserta pengajian dipersilahkan untuk mengunjungi stand-stand bazaar pada saat itu.

Scroll to Top